Selasa, 29 Agustus 2017

HIDUP ITU BERPROSES

Pertama menginjakan kaki di Purwokerto saya bingung,
mau apa saya disini?
Jurusan Peternakan?
Memangnya iis suka hewan? Sama kucing aja takut, megang ayam aja geli, pegang feses aja jijik.
Memang kalo dipikir untuk apa saya disini. Mending saya ambil tawaran jurusan teknik informatika di salah satu
Univ swasta yang belakangan ini telah menjadi univ negeri di Jakarta.
Tapi apalah daya sekeras apapun kita menolak kehendakNYA jika ini sudah jalan hidup
saya bisa apa?
Semester 1, 2, 3 dan puncaknya di Semester 4 saya berencana memutuskan untuk berhenti kuliah dan ingin sekali menekuni bidang yang saya senangi (seni dan design )Tapi beberapa kali saya mencoba mengutarakan maksud keinginan saya pada orang tua sebelum saya mengutarakan mereka selalu curhat mengenai masalah kehidupn yang mereka jalani. Saya tidak mau menambah beban mereka apalagi hanya karena alasan saya tidak betah kuliah.
Saya menjalani kuliah dengan baik, IP pun tidak pernah mengecewakan, namun apalah arti IP jika hati saya kosong, pikiran saya bercabang.
Yang saya inginkan segera lulus dari sini, mendapat gelar, dan menekuni bidang yang saya sukai.
Sampai akhirnya saya bertemu dengan mereka, mereka merangkul saya disaat saya benar-benar down disaat saya membutuhkan dukungan moril.

Kami berasal dari latar belakang kehidupan yang berbeda, suku, ras, bahasa, bahkan warna kulit tapi itulah yang membuat semuanya terasa menyenangkan saat satu sama lain saling debat gara-gara perbedaan bahasa, atau karena barang yang nilainya sepele, atau juga karena perbedaan pendapat mengenai kado ulangtahun
Mereka bukan hanya merangkul tapi mereka juga menyentuh hati saya.
kangen koe

asisten kester

KP Lampung

Saya selalu berdoa untuk diberikan rizki yang banyak dan berkah, dan Allah mengirimkan mereka.
Bukannya salah satu rizki yang paling nyata itu adalah dikelilingi oleh orang-orang yang baik?
Inilah jawabannya jika saya tidak masuk peternakan saya tidak akan bertemu mereka, saya tidak akan menjadi bagian hidup mereka, saya tidak akan mendapatkan pengalaman memandikan sapi jam 2 malam, masuk ke lautan ayam, di lab mainin feses, melihat perkembangan embrio yang mashaAllah menakjubkan bagu saya kala itu dan pengalaman lainnya yang tidak akan pernah saya bayangkan sebelumnya.
Sekarang jalannya sudah berbeda, ada yang memutuskan bekerja, melanjutkan study, bahkan memulai usaha sendiri.
Apapun pilihan hidup merka, saya hanya bisa doa kan semoga kebahagiaan selalu menyertai mereka.
Meskipun nanti akan sibuk masing-masing dan sulit untuk berjumpa kembali. Tapi saya akan menceritakan si A si B si C pada anak dan cucu saya, Karena dengan begitu mereka akan tau betapa berharganya saya memiliki mereka.
"Terimakasih untuk kalian yang ada di foto ini ataupun yang tidak ada hanya Tuhan yang bisa membalas semua kebaikan kalian"
Xoxo
Iis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar