Selasa, 29 Agustus 2017

KALO lU PENGEN DIHARGAI HARGAI ORNG LAIN DONG


Satu yang bisa dipelajari hari ini yaitu ngehargain pemberian orang "sekecil apapun itu" "sejelek apapun itu"
Kita ga pernah tau apa yang udah orang itu korbanin demi ngasih sesuatu buat kita. Kita ga pernah tau selama apa dia ngerjain itu, sesibuk apa dia bisa nyempatin waktu buat nyiapin sesuatu buat kita, seberjuang apa dia nyiapin uang buat ngasih sesuatu buat kita.
Terus dengan enaknya kita ga ngehargain apa yang udah dia mati-matian kasih.
Coba kalo kita ada di posisi dia. Gimana rasanya? Kecewa? Pasti.
Kita akan sulit ngedapetin kepercayaan orang lagi kalo orang itu udah kecewa.
Terimakasih atas pelajaran hari ini.
Kelak saya akan belajar menerima sekecil apapun pemberian yang orang lain kasih.

LU SODARA GUE?

Banyak wajah-wajah baru yang menurut saya asing disini. Tapi ada juga yang tak asing dan tak disangka ternyata yang selama ini mampir ke warung itu adalah sodara satu turunan.
Sebenernya jika saya harus menyebut nama mereka satu per satu saya tidak akan hafal.
Jadi jika dirunut dari silsilah kami adalah turunan dari "Babu Uning" dan saya adalah turunan ke 4 (mungkin)
Bersamanya saya dengan mereka di foto ini membutuhkan konsentrasi penuh untuk memahaminya. Semua itu karena tetua tetua kami menikah lebih dari 1 kali.
Jadilah kami sekarang, berkumpul menjalin silaturahmi kembali, menyantap makanan bersama, dan berkenalan kembali.
Ini tidak penuh semua datang, ada yang sudah pulang ada juga yang memiliki keperluan.
Note : saya yang paling depan memakai kerudung cokelat muda, iya itu yang sudah 21 tapi masih imut (abaikan)
KELUARGA BABU UNING

HIDUP ITU BERPROSES

Pertama menginjakan kaki di Purwokerto saya bingung,
mau apa saya disini?
Jurusan Peternakan?
Memangnya iis suka hewan? Sama kucing aja takut, megang ayam aja geli, pegang feses aja jijik.
Memang kalo dipikir untuk apa saya disini. Mending saya ambil tawaran jurusan teknik informatika di salah satu
Univ swasta yang belakangan ini telah menjadi univ negeri di Jakarta.
Tapi apalah daya sekeras apapun kita menolak kehendakNYA jika ini sudah jalan hidup
saya bisa apa?
Semester 1, 2, 3 dan puncaknya di Semester 4 saya berencana memutuskan untuk berhenti kuliah dan ingin sekali menekuni bidang yang saya senangi (seni dan design )Tapi beberapa kali saya mencoba mengutarakan maksud keinginan saya pada orang tua sebelum saya mengutarakan mereka selalu curhat mengenai masalah kehidupn yang mereka jalani. Saya tidak mau menambah beban mereka apalagi hanya karena alasan saya tidak betah kuliah.
Saya menjalani kuliah dengan baik, IP pun tidak pernah mengecewakan, namun apalah arti IP jika hati saya kosong, pikiran saya bercabang.
Yang saya inginkan segera lulus dari sini, mendapat gelar, dan menekuni bidang yang saya sukai.
Sampai akhirnya saya bertemu dengan mereka, mereka merangkul saya disaat saya benar-benar down disaat saya membutuhkan dukungan moril.

Kami berasal dari latar belakang kehidupan yang berbeda, suku, ras, bahasa, bahkan warna kulit tapi itulah yang membuat semuanya terasa menyenangkan saat satu sama lain saling debat gara-gara perbedaan bahasa, atau karena barang yang nilainya sepele, atau juga karena perbedaan pendapat mengenai kado ulangtahun
Mereka bukan hanya merangkul tapi mereka juga menyentuh hati saya.
kangen koe

asisten kester

KP Lampung

Saya selalu berdoa untuk diberikan rizki yang banyak dan berkah, dan Allah mengirimkan mereka.
Bukannya salah satu rizki yang paling nyata itu adalah dikelilingi oleh orang-orang yang baik?
Inilah jawabannya jika saya tidak masuk peternakan saya tidak akan bertemu mereka, saya tidak akan menjadi bagian hidup mereka, saya tidak akan mendapatkan pengalaman memandikan sapi jam 2 malam, masuk ke lautan ayam, di lab mainin feses, melihat perkembangan embrio yang mashaAllah menakjubkan bagu saya kala itu dan pengalaman lainnya yang tidak akan pernah saya bayangkan sebelumnya.
Sekarang jalannya sudah berbeda, ada yang memutuskan bekerja, melanjutkan study, bahkan memulai usaha sendiri.
Apapun pilihan hidup merka, saya hanya bisa doa kan semoga kebahagiaan selalu menyertai mereka.
Meskipun nanti akan sibuk masing-masing dan sulit untuk berjumpa kembali. Tapi saya akan menceritakan si A si B si C pada anak dan cucu saya, Karena dengan begitu mereka akan tau betapa berharganya saya memiliki mereka.
"Terimakasih untuk kalian yang ada di foto ini ataupun yang tidak ada hanya Tuhan yang bisa membalas semua kebaikan kalian"
Xoxo
Iis

BATURRADEN ISLAND


Udah kayak pemotretan di padang rumput new zaeland ga?
Pertamanya berawal dari kegabutan yang melanda dua perempuan tanpa status asmara
Laras memutuskan untuk tamasya.
awalnya sih pengen piknik ke jogja tapi apalah daya biaya tak punya, waktu ga nyisa, daripada cuma wacana, liburan ke baturraden pun menjadi solusi nyata.
Dan jadilah kami main ke beberapa tempat gratis yang hanya bisa dinikmati oleh seorang pengagguran.
Jelas pengagguran karena siapa sih yang ada waktu buat foto di pinggir jalan dengan background padang rumput gajah dan sapi perah? Ya cuma kami, tak ayal kalo orang-orang yang lewat melihat kami dengan tatapan aneh.
Kuliah memang menyibukan
Rutinitas memang menjemukan
Penelitian juga kadang memuakan
Tapi ingat kawan,
Tubuh dan jiwa butuh kesenangan.
Tak perlu jauh ke New Zeland
Apalagi Netherland
Cukup piknik ke Baturraden island.
Bahagia bagi kita itu sederhana, cukup keluar kosan, nikmatin udara nyaman, penat hilang, biar foto yang menggambarkan. @ BBPTU Sapi Perah Baturraden
Padang rumput gajah




BERANI MIMPI BERANI NGUCAP BERANI ACTION


The most people (kebanyakan orang) ga berani dan ga percaya sama impiannya sendiri.
Misalnya gini,
Ada suami istri lagi berdoa
Suami : Ya Allah beri hamba rumah yang besar, kalo bisa dimana-mana jangan cuma satu, usaha yang besar 1000 cabang, dll
Istri : (ngeliatin ga percaya) "Pak, doanya jangan tinggi-tinggi, ntar kalo ga dikabulin jatohnya sakit"
Nah, nah, yang kayak gini nih yang ngebuat kita jadi orang-orang pesimis.
Padahal mah ya udeh mimpi aja yang tinggi setinggi langit kalo jatoh paling ke awan.
Kayak ga punya Tuhan Aja.
Berdoa aja takut, ga berani, pesimis
Padahal Allah jelas-jelas bilang dalam Al-Quran
"Siapa yang berdoa kepadaku, maka akan aku kabulkan"
Berdoa aja, mumpung bisa berdoa, mumpung masih hidup, mumpung gratis, doanya yang baik-baik dan jangan setengah-setengah. Ngeliatnya jangan kenyataan terus (sakit) kali-kali mimpi. Kita boleh jadi ga punya apa-apa, ga bisa apa-apa, tapi kita punya Allah yang punya segalanya. Yang bisa ngelakuin segalanya. SEGALANYA. minta aja.
Beraniin minta gede, beraniin omongin ke orang lain syukur-syukur kalo diaminin, kali aja ada malaikat juga denger ikut ngaminin, terus tambah action nya, shalat wajib, sunah, ngaji, shalawat dikencengin.
Kuncinya cuma satu. Yakin.
soalnya gini
Kalo bukan kita yang percaya sama mimpi kita mau siapa yang percaya?
Kalo bukan kita yang perjuangin, mau siapa yang berjuang?

ALLAH TEH BAIK PISAN

Ujian skripsi hari jumat sore, penutupan pendaftaran sidang pendadaran hari senin. sabtu sama minggu libur. padahallll berkas-berkasi itu butuh tandatangan dari sana sini.
dan kalian tau tepat hari minggu jilid skripsi belum jadi, dan JRENG JRENG berkas yang selama ini saya cicil HILANG!!!
tau ga rasanya gimana?
pengen teriak "YA ALLAH PLEASE LAH JANGAN BECANDA, INI UDAH MAU FINAL LOH. YAKALIIII"
tapi yang bisa saya lakukan saat itu juga apa?
NANGISSSS sambil berpikiran yang engga-engga ke Allah.
disitu ada sahabat saya larasyang sedang makan chicken langsung terganggu dengan tingkah saya yang kalutnya MashaAllah
dan dia cuma bisa bilang gini "dicari dulu, jangan panik", dalam hati saya "nasehat macam apa itu"
dan nyatanya dia bersama Sanya yang waktu itu sedang menikmati tidur siangnya rela memabantu saya kesana kemari.
saya berusaha merangkai semua memori saya dan Taraaaaaa
Terbesit "Lab. IPDP" iya! itu terakhir kalinya saya ingat map saya.
kami segera kesana kemudian ALhamdulillahhhhh Map dan berkasnya utuh tergeletak Anggun di meja lab.
alhamdulillah, hari ini saya bisa melengkapi semua berkasnya dan daftar sidang pendadaran.
ngerasa gak percaya? iya.
dan saya percaya ini bukan karena saya hebat. bukan karena saya cekatan.
tapi semua karena kehendakNYA.
saya di atas sudah pesimis. mau bilang Allah jahat. tapi tanya balik. bukan Allah yang jahat tapi siapa elu bilang Allah jahat.
pelajaran yang bisa diambil yaitu
"Hasil tak menghianati proses"
dan
"ga ada yang ga mungkin di dunia ini"
kalo kita mikirnya realita terus, fakta terus memang semuanya berasa ga mungkin. tapi kalo kita mikirnya Allah. DAH KELAR SEMUA URUSAN.

FINA DAN NOVAL

Jika saya harus menyebutkan siapa teman yang merangkap menjadi orang tua saya di pwt mungkin saya akan menjawab dua orang ini. Mereka adalah Fina dan Noval. Mengapa demikian? Karena kita sering bonceng tiga dalam satu motor. Noval di depan, fina di tengah, lalu dimana saya? Ya saya di depan Noval.
Tidak akan saya lupakan awal pertemuan kita di Fapet. Kita satu kelompok Ospek dulu, dan tak menyangka Fina dan Noval menjadi sepasang kekasih sampai sekarang.
Fina. Oh bukan, lebih enak saat memanggilnya Ipin. Banyak orang yang bilang bahwa saya dan Fina itu mirip. Postur tubuh ga beda jauh. Walaupun fina selalu komplain jika tinggi kita disamakan dengan alasan “Apaan, aku lebih tinggi dari iis ya” sambil mengukur tinggi dengan tangannya. Ya dia memang lebih tinggi dari saya tepatnya 5 cm di atas saya.
momen saat saya mengikuti Touris Hunting bersama Fina dan Noval

Unforgettable memory bersama Fina yaitu pernah suatu ketika saya nginap di kosannya selama kurang lebh 5 hari, waktu itu saya sedang ada masalah dengan kosan saya, dan Alhamdulillah Fina mau berbagi kamar dengan saya. Ya.. walaupun dia itu cerewet, kalo ngomong ga disaring, jago banget kalo bangunin saya tidur dan pastinya dia (aduh saya bingung mencitrakan bagian ini) intinya dia itu baik sering bersedekah terutama “sedekah kent*t” (you know what lah what i mind)
Kalo bicara soal Noval dia itu bijak, pengertian, pekerja keras, dan sederhana. Beberapa kali saya pernah beradu pendapat dengan Noval walau seringnya selalu saya yang kalah. Tapi itulah Noval yang selalu bisa mencairkan suasana, yang selalu jeli melihat kesempatan, yang selalu mau berusaha apapun untuk kebaikan dirinya.
Unforgettable memory bersama Noval yaitu ketika kita curhat mengenai orang tua, Noval bilang “Saya segini adanya, keluarga saya segitu adanya, kalo mereka ga punya ya kali saya harus keukeuh minta”
Fina baik Noval memberikan banyak pengalaman dan pelajaran. Membuat saya semakin dewasa, dan berusaha berubah menjadi pribadi yang lebih bertanggungjawab. Terimakasih untuk kalian berdua, semoga cepet putus. Putuskan untuk dihalalkan. Jangan lupain aku ya...
XOXO
iis

IRFAN FAJAR ALI AHMAD

jombi sedang bergaya

Gagah nian nama Kau
Sama seperti orangnya hitam, besar, dan sangar.
Irfan itu paling ramah di antara teman yang lain.
Satu hari kenal irfan ramah
Dua hari kenal irfan ramah
Berhari-hari kenal irfan marah.
Artikan sendiri. Haha canda fan candaaa
Ga ada kata nolak kalo diajakin main.”
Fan kesini yuk”/ “Yuk”, “Fan makan yuk”/ “Yuk”,
“Fan joging yuk” / “Yuk” . “Fan” “Fan” “Fan” “Fan” “Fan”.... kipas anginnnn kali.
Ah asing rasanya kalo hanya memanggilnya Irfan karena lebih asik memanggilnya Jambi, atau ga Jombi (Jomblo Jambi) saking mengkhawatirkannya setiap karaokean pasti playlistnya ada lagu “Angka satu” liriknya kurang lebih kayak gini
“Masak, masak sendiri
Makan, makan sendiri
Cuci baju sendiri
Tidurpun sendiri”
Ohhhh.....
Watir dengan liriknya ditambah lagi miris liat Irfan menghayati dengan sangat.
Irfan itu uangnya banyak, beuh tukang traktir anak kangen koe. Saya sempat bingung
“Uang kamu banyak Fan?”
“Aku tuh is, kalo di Jambi kerja angkat pinang, aku suka dikasih uang sama bapaku, uangnya aku tabung buat main di Jawa” (baca pakai logat Jambi)
Perlu diketahui rumah Irfan itu di Jambi tepatnya butuh 4 jam dari pusat kota, jalan setapak, nyebrang laut leuweung gunung, belum lagi meuntas sungai, kalo musim hujan naik motor ga jarang banyak yang kepeleset.
Saya itu paling sering kena marahnya Irfan, kata kata seperti
"Lolo"
“Gigi Kau”
“Mata Kau tuh nak mano!”
Itu tuuh udah biasaaaaa
Saya dulu sering ngebantah kalo dimarahi irfan, tapi sekarang mulai dikurangi karena faktanya dia lebih tua 2 tahun dari saya. Makanya dia marah besar pas saya keceplosan bilang dia bocah. LOL
Walaupun Irfan belum lulus. Tapi denger-denger dia bakal jadi pengusaha ternak sapi di Jambi. Sukses terus ya Irfan Jombi. Gemukan sapimu seperti kau menggemukan badanmu.
Janganlah kau merajuk terus. Pusing lah aku menyimaknya.
Hey. Ku tunggu kau pinang gadis inisial dari A itu.
Sampai jumpa lagi ya. Jombi!
Xoxo
Iis.

Iman Nurrakhmat Fidjaya


Namanya Iman Nurrakhmat Fidjaya
Namanya keren ya
Saya sempat tanya “Kamu sering sakit ga?”
Iman jawab “Iya”
Saya bilang lagi “Pantesan, keberatan nama” haha
Iman itu paling jago kalo buat saya berubah suasana hati. Dari biasa aja jadi takut, dari senang jadi sedih, dari sedih jadi senang lagi. Alasannya sederhana karena dia gemar ngetes bakat jahilnya. Dan saya paling responsif dalam hal itu.
Pemikirannya sangat simple
Jarang belajar, nilai selalu bagus.
Ga maruk jadi apapun tapi dapet tawaran asisten dari sana sini.
Kata dia “sing penting yakin” dan yang penting “doa ibu”
Gitu terus.
Meskipun dia selalu terlihat so cool ga peduli, tapi dia paling mau kalo direpotkan. Tempat curhat saya, walaupun dia kadang cuma respon dengan anggukan. Tapi berguna sih, daripada saya harus bayar psikolog buat ngeluarin unek-unek saya. Kan mahal.
4 tahun kenal, Iman itu teman yang menyenangkan, sekaligus menyebalkan.
saya suka minta foto bareng dia. Walaupun hasilnya saya harus menerima kekecewaan karena
muka saya selau diketekin. Untung ada foto yang rada bagus buat saya unggah disini.
foto saat perpisahan makrab

Dia itu orangnya kayak bunglon mudah menempatkan diri. Kadang kayak anak kecil tapi berubah dewasa kalo kita curhat. Ngeluh deh depan iman sambil bilang gini "Duh capek"
Dia pasti jawab "capek itu jangan bilang, tapi istirahat"
Semenyebalkannya iman, tetap saja dia berhasil buat saya menangis semalaman gara-gara sebentar lagi bakal pisah.
Iman itu tipikal cowo mellow romantis. Banyak cewek sebenernya suka sama dia. Dianya aja yang pura-pura tutup mata karena tetep yang nan jauh disana lebih mempesona.
Alhamdulillah, kemarin saya dapat kabar dia udah dapat pekerjaan.
Iman memang bagai air yang menghanyutkan, tiba-tiba tanpa banyak omong, tanpa pikir panjang pekerjaan sudah di tangan.
Yang baik disana ya. Jangan sering vertigo, ayolah sixpack lagi, jangan lupa penuhi hutangmu bikin video. LOL.
Selamat berjuang temanku iman! dari temanmu yang juga sedang berjuang.
Maaf dan terima kasih
Xoxo
iis

Dian laraswati



Bisa ditemukan di berbagai social media
Sering nongkrongnya di BBM, Line, facebook, Instagram sih paling sering.
Teman saya buat video. Fans setianya Lambe turah. Dari berita ga penting sampai berita ayu ting ting tau semua dia.
Tukang ngabisin makanan saya. (canda denggg).
Laras itu teman terbaik saya di Pwt. Saya sih nganggepnya gitu. Tapi dia kadang lupa sama saya kalo udah punya pacar. Untung pacarannya seumur kuota paket internet 3 unlimited buat BB. Cuma 3 bulan. Alibinya sih buat nyari refrensi aja biar ga salah lagi milih pasangan. Padahal mah tetep dia yang selalu disakitin.
Aneh.
saya salut sama Laras. Dia ga pernah marah. Walaupun mukanya kayak tante galak jutek gitu. Tapi dia baik kok. Baik banget. Itu sih cuma gara-gara makeupnya aja yang sealaihum gambreng.
Baginya ngeliat banyak alat makeup itu bagaikan syurga. Tapi tetep aja viva adalah makeup andalannya.
“viva itu, udah murah, bagus, awet, halal, dan meresap ke kulit” gitu iklan dia.
Dia itu maniak india. India jadul. Saya dibuat geleng2 saat dia bilang kalo dia itu Kiran. Salah stu pemain mohabbatein. Dia pernah bilang gini “Is nanti kalo kamu kangen aku, kamu nyanyi aja teri meri nanti aku akan berasa ada disitu”
my dearest memory bareng laras itu ketika kita ke museum Jenderal Soedirman pake motor supra X jadulnya. Disitu saya merasa terhormat banget, tinggal duduk manis di belakang menikmati suguhan kota Purwokerto. Berasa banget deh perjuangannya kayak di atas tandu.
Transportasi impiannya adalah kereta. Baginya kereta itu transportasi paling nyaman dan aman.
Ah apapun itu Laras tetap yang terbaik. Paling getol ngedukung saya cepat lulus. Nganter saya kemana-mana. Tulus bgt tanpa pamrih. Ya palingan saya kasih dia peuyeum aja dia udah seneng sampe mabok.
Berbahagialah Laras, jangan nyari-nyari lagi, yang dekat sudah menunggu. Tinggal selesaikan kuliahmu.Jangan dengerin orang lain yang bilang macem-macem tentangmu. Kamu itu bisa. Buktinya lap. KP mu paling cept diantara yg lain. Dapet penelitian yang keren. Beres dalam 3 hari.
Kamu tuh tanpa makeup aja udah cantik. Tinggal bagaimana kamu mensyukurinya. 😊

Dari teman sekamarmu selama sebulan

Xoxo
iis 
Inifoto di selecta Malang saat kami sedang menjalani study tour